CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Saturday, May 12, 2007

.... Sambungan ( 1 ) ....

Gadis itu terus menari -nari dengan riangnya . Hasilnya berbunga - bunga . Di ruangan tengah , kedua orang tuanya menyungging senyum mendengar syair yang di dendangkan putrinya . Sang ibu berkata , " Abu Afirah , putri kita sudah menginjak dewasa . Kau dengarkanlah baik-baik syair-syair yang ia dendangkan ."

" Ya itu syair-syair cinta , memang sudah saatnya ia menikah . Kebetulan tadi siang di pasar aku berjumpa dengan Abu Yasir . Dia melamar Afirah untuk putranya , Yasir "

" Bagaimana? Kau terima atau ........?"

" Ya jelas langsung aku terima . Dia kan masih kerabat sendiri dan kita banyak berhutang budi padanya . Disamping itu Yasir itu gagah dan tampan ."

" tapi bukankah lebih baik kalau minta pendapat Afirah dulu?"

" Tak perlu! Kita tidak ada pilihan kecuali menerima pinangan ayah Yasir. Pemuda yang paling cocok adalah Yasir "

" Ah , itu gampang . Nnanti jika sudah beristeri Afirah, dia pasti juga akan tobat ! Yang penting dia kaya raya "


Pada saat yang sama , di sebuah tenda mewah , tak jauh dari Kota Kufah . Seorang pemuda tampan dikelilingi oleh teman - temannya . Tak jauh darinya seorang penari melenggok - lenggokkan tubuhnya diiringi suara gendang dan seruling .

" Ayo bangun , Yasir . Penari itu mengerlingkan matanya padamu !" Bisik temannya

" Be...Benarkah ?"

" Benar. Ayo cepatlah . Dia penari tercantik kota ini . Jangan kau sia - siakan kesempatan ini Yasir !"

"Baiklah . Bersenang - senang dengannya memang impianku ."


Yasir lalu bangkit dari duduknya dan beranjak menghampiri sang penari .Sang penari menghulurkan tangannya dan Yasir menyambutnya . Keduanya lalu menari nari diiringi irama seruling dan gendang . Keduanya benar- benar hanyut dalam kelenaan . Dengan gerakan mesra penari itu membisikkan sesuatu ke telinga Yasir ,

" Apakah anda punya waktu malam ini bersamaku?"

Yasir tersenyum dan menganggukkan kepalanya . Keduanya terus menari dan menari . Suara gendang memecah hati . Irama seruling melengking lengking . Aroma arak menyengat Nurani . Hati dan pikiran jadi mati .

0 comments: