CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, April 14, 2013

....Episod 261.... - Mungkin ini yang namanya perjuangan -


Malam semakin memekat . Aku atur pantas langkahku untuk keluar ke mustasyfa sayyid galal . Aku cuba ingat semula lorong demi lorong yang perlu aku lalui untuk sampai ke sana . Aku hanya meneka2 sendiri . Aku memang tidak pandai melihat jalan , tapi kali ini , aku cuba paksa ingatan aku semampu yang boleh . " rasanya lorong ni tadi yang kak nani tunjuk " aku teragak2 memilih lorong mana yang betul . Akhirnya aku berdiri bertentangan dengan mustasyfa sayyid galal babusy sya'riah . " Ya Allah , dah gelap sangat , macamana nak nampak bas ni " dalam bisikan aku itu ada sedikit doa untuk menenangkan hati yang takut , kerana bersendiri . Waktu ke sini tadi aku menaiki bas 700 dari depan kuliah banat hayyu sadis. Aku diturunkan betul2 dihadapan hospital . Aku hanya ditunjukkan jalan untuk pergi tapi bukan untuk pulang . "kak nani balik dulu ye , nanti nak balik rasanya ada ust2 nanti balik dengan diorang " Kak nani menitipkan aku pada Allah dengan harapan kalau ada yang akan membantu aku pulang dan terus melangkah pergi . Aku hanya mampu mengangguk , mengiyakan kata2 kak nani .


Musim sejuk di bumi mesir , anginnya sangat tajam . berbisa . Lebih2 lagi bila malam datang .Sejuk Angin malam seolah2 mampu untuk melenyapkan riuh suara manusia . Jalan2 menjadi lebih sepi dari selalu . Dan aku berdiri sendiri di situ . Bersama beberapa orang mesir yang semakin lama semakin tidak kelihatan kelibat mereka . Ust2 yang kak nani sebutkan tadi tidak datang ke kelas , jadi malam ini , entah di mana , entah bagaimana , entah mengapa ... aku sendiri . Aku masih sabar menunggu bas yang masih tak kunjung tiba . 40 minit berlalu . Hari semakin gelap . Aku tak tahu dari mana datang keberanian aku waktu tu . Seperti ada bisikan dalam hati ini yang menenangkan aku , kalau aku tidak akan apa2 .


Aku mengeluh sebentar . Bukan kerana letih , tapi kerana tidak tahu sampai bila aku perlu menunggu . " sabaar..sabaar " itu yang aku ulang2 .Terlintas juga dalam fikiran ini untuk menaiki teksi , tapi aku takut sendirian . tak tahu jalan . tak tahu ada di mana . Aku menoleh ke kiri semula , mencari2 lampu kenderaan kalau ada bas yang akan datang . Waktu itu tiba2 ada susuk tubuh memakai kemeja putih berdiri di sebelahku , rambutnya yang sudah hampir putih beruban sama seperti yang aku lihat di madrasah tadi . Aku cuba mengingat namanya .Waktu dia melihat aku , aku masih tercari2 namanya bila tiba2 dia menghampiri " kau budak yang baru masuk tadi kan ? dari singapura ? " " saya ust , ust... aus ? " " ye , kau nak balik mana ni ?" " Aku nak balik rabaah ust . tapi dari tadi bas tak ada . bas 700 kat sini kan ust ?" Tanya aku bertubi2 . " Bukan , bukan kat sini , aku nak balik asyir , aku naik bas kat sana " sambil menunjuk ke arah hadapan yang gelap , aku tak tahupun mana yang ditunjuk ust . " Kau jangan takut , ikut aku , nanti aku tunjukkan macamana "


Hampir 10 min kami berjalan , setelah melintas jalan besar , atas bantuan ust aus , akhirnya kami sampai di mahattah yang sepatutnya . Ust tanya lagi ," kau nak balik rabaah kan ? kau kene tukar bas , aku tk naik sama dengan kau " . " Ust .... aku nak balik dengan kau ust , aku nak ikut kau " spontan aku menjawab . waktu itu mata aku dah pun bergenang dengan airmata . Sejam menanti bas sendirian terasa sangat lama , ketakutan yang cuba aku sembunyikan terzahir ketika merasa ada yang boleh aku percaya . Seperti seorang anak kecil yang cuba tidak menangis ketika mencari dimana ibunya dan ketika dia hampir mau menangis ibunya datang entah dari mana . Pasti dia serik , tidak mahu ditinggalkan lagi . Ust terdiam sebentar dan terus menahan bas . Ust duduk di sebelah aku . di situ mula sesi taaruf kami . Setiap kali ust diam , aku akan menoleh ke tingkap dan menangis . Aku cuba seka airmata aku supaya ust tak nampak . Ust kata " Fathiah , kau jangan takut , kau dah macam anak aku sendiri , nanti kau akan sampai rumah , tapi bas ni tak ke rabaah , turun di sabie bole ? " Aku hanya mengangguk . Menoleh semula ke tingkap dan benar2 menangis .

Aku genggam erat tasbih di tangan . Ya Allah ... ust datang tiba2 . saat aku benar2 buntu di mana mahu mencari pertolongan . Terima kasih tuhan .... terima kasih tuhan ....terima kasih tuhan ...Waktu tu aku masih tak tahu apa yang Allah dah sediakan untuk aku , yang aku tahu , dari mula aku nak bercinta dengan khat ni , jalannya tak pernah mudah , tak pernah , tapi aku tak pernah menyangka kalau aku akan diuji dengan bersendiri .Meletakkan sepenuh tawakkal dan keyakinan pada DIA . Tasbih yang ada di tangan bergerak pantas .... waktu itu hati aku berbisik sepi...keletihan .... mungkin inikah yang namanya perjuangan .....  walau letih , walau sendiri , walau berat , walau merasa tidak mampu , Allah letakkan kita dalam situasi yang kita sendiri tak pernah terfikir kalau kita akan berjaya atasi . dan aku sanggup sebenarnya .... kerana yang aku ingin hanya redhaNYA .

Tiga tahun dah berlalu , kalau dulu aku rasa aku sendiri , dan sering menangis kerana sendiri , sehingga dipujuk ust zainuddin " mbak , jadikan tulisan2 kita itu teman kita mbak , mereka teman baik kita " ... sekarang... sendirian itu bukan lagi satu kalimah yang perlu aku fikirkan . kerana ia sudah hampir menjadi sebahagian dari diri aku . sendiri bukan lagi satu beban .Sendiri itu adalah perjuangan  :')

"duhai tuhanku... jatuh bangun ku menghambamu kadang cinta kadang ku melupa tegaku menyiksa hidup sendiri .. duhai tuhanku , untuk yang kesekian kali , ku bersujud meminta kembali hati yang dipijar indah cintamu . Tuhan biarkan kini aku dalam rahmatmu ... meski jatuh dan terbangun ... ku tetap bertahan "