Sudah menjadi adat di mana-mana pun , belajar , bekerja , bermain hatta berbincang sekalipun , sifat daya saing pasti ada . Saya ingin memberi tumpuan yang lebih kepada saingan dalam belajar . Saingan itu satu keperluan samaada kita bersaing bersama teman atau bersaing dengan markah yang pernah kita perolehi sebelum itu . Saingan yang sihat akan membuahkan satu hasil yang produktif dan pro aktif .
Perbualan bersama seorang senior tentang sifat daya saing yang perlu ada membuat aku terkesima seketika. Katanya - katanya jelas . " Daya saing yang sihat perlu ada. Dia membantu kita untuk lebih maju ". Soalan yang timbul : lebih maju dari segi apa ? mental fizikal atau idea ?
Di mana - mana pun , kalau kita cuba perhatikan ,diskusi yang membincangkan tentang daya saing pasti akan cuba menegaskan peri pentingnya daya saing yang sehat untuk diterapkan dalam diri seorang pelajar . Kenapa perlu ada penegasan ? adakah ramai yang mengaplikasikan saingan yang salah dalam belajar sehingga perlu ada peringatan dan penegasan ? pada saya , begitulah nampaknya . Untuk mewujudkan paradigma yang tepat tentang persaingan yang sehat ,perlu kepada follow-up yang konsisten . Tanpa tajdid niyyah yang terhasil daripada follow up tadi ,ramai yang pastinya akan terpesong daripada had persaingan sihat yang ingin diterapkan dalam diri seorang pelajar .
Sistem persaingan ini mungkin sangat relevan untuk pelajar sekolah rendah , menengah , pos menengah hatta Universiti sendiri . Tetapi pada saya , sebagai seorang yang mendalami ilmu agama , persaingan boleh ada , tapi untuk menjadikan ia sebagai satu landasan yang mesti , kemungkinan untuk ia terpesong masih 50 - 50 . Kalau ia dapat diluruskan , alhamdulillah , tapi kalau ia dikaburi dengan niat hanya untuk lulus mengalahkan yang lain dengan wasilah persaingan tadi , maka , lebih baik padam erti persaingan itu dalam diri kita .
Mungkin kata-kata saya seolah-olah hendak menidakkan wujudnya keperluan sifat daya saing itu tadi . Tidak . Bukan itu maksud saya . Kalau pun ada perkara tersebut dalam diri thalibul ilm , biarlah daya saing itu hanya untuk Allah . Bersaing dan berlumba2 untuk mendapat redha Allah dan Rasulullah S.A.W .
Imtihan dunia tak akan membawa kita ke mana 2 . Rezeki dan barakah itu datang dari Allah . Kita berjuang lillahi walir rasul , kita hidup lillahi walir rasul , kita mati juga lillahi walirrasul . Jangan jadikan diri kita mangsa sistem peradaban dunia , yang semakin hari semakin kurang adabnya . Adab pada ilmu , adab pada akal dan adab pada hati . Semoga perjuangan kita hanya untuk Allah dan bukan untuk satu kertas yang hanya diisi dengan markah dan taqdir . Tajdid niyyah . Perkara paling utama yang harus diutamakan kita , thalibul ilm .
Ilahi .. anta maqshudi .. wa redhaka mathlubiy :)
Thursday, August 14, 2008
....Episod 102... - On your mark.. Get set ... Go! -
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment