CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Monday, September 1, 2008

.... Loving the embodiment of mercy S.A.W ....



Langkah pertama ku bertanya pada diri
Mampukah perkataan mencerminkan hati
Memantulkan memancarkan segala isi
Tanpa ada yang masih tinggal tersembunyi

Sungguh mampunya ia tidak ku percaya
Jikalau segala isi itu hilang Faslnya
Dunia ini kan menjadi Syurga dan Neraka
Tidakkan ia menjadi cobaan sang Pencipta

Biarkan ia didalam ketidaksempurnaannya…
Tidakkah banting tulangnya si lemah itu mulia?
Tanpa lemah dari mana kan datangnya usaha?
Tanpa usaha tiada haknya manusia menerima Cinta…

Beranikan diri mu wahai jiwa yang cinta
Jika cinta itu asli benar ketulenanya
Kepayahan kesusahan kan hilang ertinya
Untuk si lemah cinta itulah kekuatannya

Mampukah hati untuk menolak kasih
Terdayakah hati untuk memendam cinta
Pada Dia yang tiap nafas yang ditariknya
Tidaklah kecuali demi kasih sayang dan cinta?

Kasihnya yang tiada mengenal sempadan
Cintanya yang merentas erti kemanusiaan
Mendakap alam yang meronta mendamba ihsan
Menyelamat jiwa yang tercungap kelemasan

Jika pengorbanan itu syarat hati untuk menyinta
Kalau khidmat dan budi itu pemarak kasihnya jiwa
Maka adakah kekurangan pada pengorbannya dia
Sehingga tiada ruang didalam hati ini untuknya?

Manikam itu masih berkilau memukau mata
Namun si Jauhari buta masih teraba-raba

Tidakkah cukup penyaksian musuh dan taulan?
Bahwa Yang Terpuji itu adalah insan luar kebiasaan?
Dimanakah had kekejaman dan bongkaknya insan?
Sehingga suapan kasih itu dibalas dengan gigitan?

Bila ditanya adakah benar cinta mu padanya
Kau menjawab Belah lah dada tanyalah ia
Kau berlagak lupa bahwa lidah boleh berdusta
Namun kau benar alpa akan si saksi kedua…
kelakuan takkan gagal mencerminkan jiwa…

Jika benar cinta mu sepenuh jiwa
Mengapa kau biar sang kekasih itu dinoda?

Kau menyusur perjalanan para pejuang
Kau menyarung pakaian perwira perang
Namun,bila dia diserang mara mu bukan ke depan
Tanpa gusar kau memerhati nun jauh dari belakang

Sedarkanlah jiwa mu, bangkitkanlah perasaanmu…
Sesungguhnya bukan dialah yang memerlukan cinta mu
Tetapi ketahuilah bahwa cinta itu seperti madu
Tanpa manis cinta hatimu bak tubuh yang sakit lesu
Lemah kekuatan penuh kekosongan tiada diperlu
Madu cintalah yang kan memberinya semangat baru

Kekasih pernah meluahkan pada sahabat2nya
Wahai sahabatku Aku sangat rindu pada ikhwan2 ku…
Mereka yang tidak pernah melihatku tapi beriman padaku
Dengan cahaya pada dahi, tangan dan kaki mereka kan datang padaku
Akan ku sambut mereka nanti dengan curahan telaga Haudku!

Ketika Izrail menarik lembut rohnya yang Suci
Kekasih berkata. “ Ya Jibril…Sakitnya mati ini..”
Ya Allah…kau timpakanlah kesakitan sakarat ummati
Semuanya padaku biar aku yang menanggungnya sendiri…
Ya Jibril…Ummati Ummati Ummati…

Wahai insan makhluk akal dan jiwa…
Adakah disana manusia yang menyinta seperti cintanya dia?
Menderita berkorban seperti deritanya dia?
Merisaukan mereka yang tiada pernah ditemuinya.. .
Mendoakan mereka yang tiada penat menyakitinya… .

Sungguh akal ini tiada dapat menggapai hakikat cintamu!
Sungguh jiwa ini meronta kerna tiada dapat membalas kasihmu!

Wahai jiwa yang alpa bergetarlah bila MUHAMMAD disebut!!
Wahai hati turutilah bila lisan dituntut untuk menyebut!!

” InnAllaha wamalaikatahu Yusalluuna alannabiy….
Yaa ayyuhal laziina aamanu sallu alaihi wasallimu tasliimaa… ”

Ya Allah…Cukuplah bagi kami kasih dan cintanya Engkau yang terpancar sempurna didalam Insan bernama (Saidina) Muhammad Sollallahu alaihi wasallam…

Karya : Ust Md Noor Bin Md Deros

0 comments: