CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Wednesday, May 23, 2007

.....Bahagian terakhir.... - Di atas sejadah cinta -

" Kepada Afirah

Salamullahi'alaik

Benar aku sangat mencintaimu . Namun sakit dan deritaku ini tidaklah semata-semata karena rasa cintaku padamu. Sakitku ini kerana aku menginginkan sebuah cinta suci yang mendatangkan pahala dan diridhai Allah 'Aza wajalla. Inilah yang ku damba . Dan aku ingin mendamba yang sama . Bukan sebuah cinta yang menyeret kepada kenistaan dosa dan murka-Nya.


Afirah,

Kedua tawaranmu itu tidak ada yang aku terima. Aku ingin mengobati kehausan jiwa ini dengan secangkir air cinta dari syurga . Bukan air timah dari neraka . Afirah , " inni akhaafu in 'ashaitu Rabbi adzaaba yaumin adzim "


Afirah ,

Jika kita terus bertakwa , Allah akan memberikan jalan keluar . Tak ada yang bisa aku lakukan saat ini kecuali menangis padanya . Tidak mudah meraih cinta berubah pahala . Namun aku sangat yakin dengan firmannya " Wanita - wanita yan tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik , dan laki - laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik ( pula ), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik , dan laki - laki yang baik adalah untuk wanita - wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh itu) bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka.Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (yaitu surga). Karena aku ingin mendapatkan seorang bidadari yang suci dan baik . Maka aku akan berusaha kesucian dan kebaikan . Selanjutnya Allah yang menentukan .

Afirah,

Bersama surat ini aku sertakan serbanku , semoga bisajadi penglipur lara dan rindumu. Hanya kepada Alllah kita serahkan hidup dan mati kita.

Wassalam


Zahid "

Begitu membaca jawapan Zahid itu Afirah menangis . Ia menangis bukan kerana kecewa, tapi menangis kerana menemukan sesuatu yang sangat berharga ,yaitu hidayah . Pertemuan dan percintaannya dengan seorang pemuda Soleh bernama Zahid itu telah mengubah jalan hidupnya .

Semenjak itu ia meninggalkan semua jalan kehidupannya yang glamor.Ia berpaling dari dunia dan menghadapkan wajahnya sepenuhnya untuk akhirat . Serban putih pemberian Zahid itu ia jadikan sejadah , tempat di mana ia sujud dan menangis di tengah malam memohon ampunan dan rahmat Allah s.w.t .Siang ia puasa dan malam ia menghabiskan masa bermunajat kepada tuhannya . Di atas sejadah putih itu ia menemukan cinta yang lebih agung dan lebih indah , yaitu cinta kepada Allah s.w.t . Hal yang sama juga dilakukan Zahid di masjid Kufah . Keduanya benar-benar larut dalam samudera cinta kepada Allah s.w.t.

Allah Maha Rahman dan Rahim. Beberapa bulan kemudian Zahid menerima sepucuk surat dari Afirah ,

" Kepada Zahid ,

Assalamu'alaikum ,

Segala puji bagi Allah , Dialah Tuhan yang memberi jalan keluar hambanya yang bertakwa . Hari ini ayahku memutuskan tali pertunanganku dengan yasir. Beliau telah terbuka hatinya . Cepatlah kau datang melamarku . Dan kita laksanakan pernikahan mengikuti sunnah Rasulullah Saw . secepatnya.

Wassalam

Afirah"

Seketika itu Zahid sujud syukur di mihrab masjid Kufah . Bunga - bunga cinta bermekaran dalam hatinya . Tiada hentinya bibirnya mengucapkan hamdalah.

0 comments: